Titanic Tenggelam
Pada pukul 23.40 (waktu kapal), pengawas Frederick Fleet melihat gunung es tepat di depan Titanic dan memberitahu anjungan. First Officer William Murdoch memerintahkan kapal dibelokkan mengitari es dan mesin dimundurkan, tetapi sudah terlambat; sisi kanan Titanic menabrak gunung es, sehingga menciptakan serangkaian lubang di bawah garis air. Lima kompartemen kedap air kapal bocor. Semakin jelas bahwa kapal ini terancam, karena kapal ini tidak bisa selamat jika lebih dari empat kompartemen bocor. Titanic mulai tenggelam haluan dulu, dengan air masuk dari satu kompartemen ke kompartemen lain ketika sudut kapal di air semakin curam.
Para penumpang Titanic belum siap menghadapi situasi darurat
semacam itu. Sekoci kapal hanya cukup mengangkut setengah dari total
penumpang yang ada; jika kapal penuh penumpang, hanya sekitar
sepertiganya yang bisa diangkut sekoci.
Awak kapal pun belum dilatih dengan baik dalam melakukan evakuasi. Para
petugas tidak tahu berapa banyak orang yang bisa mereka angkut ke
sekoci dan meluncurkan sebagian besar sekoci dalam keadaan setengah
penuh.
Penumpang kelas tiga kebanyakan ditinggalkan berjuang sendiri, sehingga
banyak yang terperangkap di bawah dek ketika kapal terisi air. Protokol "wanita dan anak-anak dahulu" dipatuhi secara umum dalam pemuatan sekoci dan sebagian besar penumpang dan awak pria ditinggalkan di kapal.
Dua jam empat puluh menit setelah Titanic menabrak gunnug es,
tingkat tenggelamnya tiba-tiba meningkat sementara dek depannya sudah
berada di bawah air dan air laut mengalir masuk palka-palka yang
terbuka.
Ketika buritannya yang tidak tertopang naik dari air sampai menampakkan
baling-balngnya, kapal ini terbelah antara cerobong ketiga dan keempat
akibat tekanan yang luar biasa pada lunasnya. Bagian buritan tetap terapung selama beberapa menit dengan sudut hampir vertikal dan ratusan orang yang bertahan di sana.
Pada pukul 14.20, kapal tenggelam dan terpisah dari haluannya.
Penumpang dan awak yang selamat tercebur ke air dingin yang mematikan
dengan suhu 28 °F (−2 °C). Hampir semua orang di air tewas akibat
hipotermia atau serangan jantung dalam hitungan menit atau tenggelam. Hanya 13 orang yang berhasil diselamatkan ke sekoci, padahal sekoci tersebut sanggup menampung hampir 500 orang lagi.
Sinyal darurat dikirim melalui peralatan nirkabel, roket dan lampu,
tetapi tidak satupun kapal yang merespon berada dalam jarak dekat untuk
mencapai Titanic sebelum tenggelam. Sebuah kapal yang kebetulan dekat, Californian, yang merupakan kapal terakhir yang berkomunikasi dengan Titanic sebelum tabrakan, melihat sinyalnya namun terlambat memberi bantuan. Sekitar pukul 04.00, RMS Carpathia tiba di tempat kejadian sebagai respon terhadap panggilan darurat Titanic sebelumnya. 710 orang selamat dari bencana ini dan mereka diangkut oleh Carpathia ke New York, kota tujuan Titanic, sementara 1.517 orang lainnya tidak selamat
Komentar
Posting Komentar