RMS Olympic
Kapal ini Seperti Titanic Bahkan Kapal Ini Disebut Saudara Kembar Dari Titanic Dibuat Pada Tahun 1908 dan diluncurkan Ke Air Pada Tahun 1910 setelah badan kapal selesai di buat.......
Olympic dilengkapi dengan tiga mesin - dua mesin uap tiga ekspansi empat silinder bolak-balik dan satu turbin Parsons bertekanan rendah di tengah - yang masing-masing mendorong satu baling-baling. Dua mesin bolak-balik memiliki kekuatan gabungan sebesar 30.000hp dan sisa 16.000hp berasal dari turbin. White Star Line sebelumnya berhasil memakai kombinasi mesin yang sama pada kapal SS Laurentic.
Gabungan ini memberikan kombinasi performa dan kecepatan yang bagus;
mesin bolak-balik sendiri tidak cukup kuat untuk mendorong sebuah kapal
kelas Olympic pada kecepatan yang diinginkan, sementara turbin
lumayan kuat namun mengakibatkan getaran yang tidak nyaman, sebuah
masalah yang memengaruhi kapal-kapal serba turbin milik Cunard, Lusitania dan Mauretania.
Dengan menggabungkan mesin bolak-balik dengan sebuah turbin, pemakaian
bahan bakar dapat dikurangi dan tenaga motif meningkat dengan jumlah uap
yang sama.
Dua mesin bolak-balik berukuran raksasa, masing-masing sepanjang 63 kaki (19 m) dan berbobot 720 ton. Pelat dasarnya sendiri berbobot 195 ton.
Kedua mesin didorong tenaga uap yang dihasilkan 29 ketel, 24 di
antaranya berujung ganda dan 5 berujung tunggal, yang terdiri dari 159
tungku secara keseluruhan. Ketel-ketel tersebut berdiameter 15 kaki 9 inches (4.8 m) dan sepanjang 20 kaki (6.1 m), masing-masing berbobot 91,5 ton dan mampu menampung 48,5 ton air.
Ketel ini dipanaskan oleh pembakaran batu bara, 6.611 ton di antaranya ditampung di bunker Titanic
dan 1.092 ton sisanya disimpan di Hold 3. Tungku-tungku tersebut
membutuhkan lebih dari 600 ton batu bara sehari yang disodok ke dalam
menggunakan tangan, sehingga membutuhkan tenaga 176 juru api selama 24
jam. 100 ton abu per hari dibuang dengan melepaskannya ke laut. Pekerjaan seperti ini tampak keras, kotor, dan berbahaya, meski digaji relatif besar, ada tingkat bunuh diri yang tinggi di antara para juru api yang menjalaninya.
Uap buangan yang meninggalkan mesin bolak-balik dimasukkan ke turbin
di buritan. Dari sana, uap diteruskan ke kondensator sehingga bisa
diembunkan menjadi air dan dipakai lagi.
Mesin-mesin terpasang langsung dengan tangkai panjang yang
mengendalikan baling-baling. Ada tiga baling-baling, satu untuk setiap
mesin; baling-baling terluar (atau samping) adalah yang terbesar,
masing-masing terdiri dari tiga bilah aloi mangan-perunggu dengan
diameter total 235 kaki (72 m). Baling-baling tengah berdiameter 17 kaki (5.2 m),dapat dihentikan, namun tidak dapat dimundurkan.
Pembangkit listrik Olympic mampu menghasilkan lebih banyak listrik ketimbang satu pembangkit listrik kota pada masa itu.
Buritan mesin turbin terisi oleh empat generator listrik tenaga uap
400kW yang digunakan untuk menyediakan tenaga listrik kapal, plus dua
generator pembantu 30 kW untuk keperluan darurat.
Fasilitas teknis
Kemudi Olympic lumayan besar – setinggi 78 kaki 8 inches (24.0 m) dan sepanjang 15 kaki 3 inches (4.6 m), berbobot lebih dari 100 ton – sehingga dibutuhkan mesin kemudi
untuk menggerakkannya. Dua mesin kemudi berkekuatan uap dipasang meski
hanya satu yang dipakai, sementara satu lagi sebagai cadangan. Keduanya
terhubung dengan tangkai kemudi pendek melalui per keras untuk mengisolasi mesin kemudi dari kejutan apapun akibat laut keras atau perubahan arah yang cepat. Sebagai pilihan terakhir, tangkai kemudi dapat dipindahkan dengan tali yang terhubung dengan dua putaran jangkar uap.
Putaran jangkar ini juga digunakan untuk menaikkan dan menurunkan lima
jangkar kapal (satu di kiri, satu kanan, satu tengah, dan dua jangkar lengkung).
Kapal ini memiliki sistem pengaliran airnya sendiri, yang mampu
memanaskan dan memompa air ke seluruh kapal melalui jaringan pipa dan
katup yang rumit. Suplai air utama dibawa ke kapal ketika Titanic
masih di pelabuhan, tetapi dalam keadaan darurat pun kapal mampu
menyuling air tawar dari laut, meski ini bukan proses langsung karena
saluran distilasi mudah tersumbat endapan faram. Serangkaian saluran
terisolasi mengangkut udara hangat ke seluruh kapal yang berasal dari
kipas listrik, dan kabin Kelas Satu dilengkapi pemanas listriknya
sendiri.
Olympic & Titanic dilengkapi dengan telegraf nirkabel jeda percik
berkekuatan 1,5 kW yang dipasang di ruang radio Geladak Anjungan. Satu
set dipakai untuk mengirim pesan dan satu lagi, di bilik kedap suara,
untuk menerima pesan. Sinyal dipancarkan melalui dua kabel paralel yang
dibentangkan di antara menara-menara kapal, 50 kaki (15 m) di atas cerobong untuk menghindari asap korosifnya. Sistem ini adalah salah satu yang tercanggih di dunia dengan jangkauan sampai 1.000 mil. Sistem ini dimiliki dan dioperasikan oleh Marconi Company,
bukan White Star Line, dan hanya diperuntukkan kepada penumpang, bukan
operasi kapal. Fungsi dua operator nirkabel – keduanya karyawan Marconi –
adalah mengoperasikan layanan pengiriman dan penerimaan telegram
nirkabel 24 jam untuk penumpang. Mereka juga meneruskan pesan
profesional kapal seperti laporan cuaca dan peringatan es.
Komentar
Posting Komentar